Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Faktor Obesitas Pada Orang Dewasa

Written By Unknown on Selasa, 19 Juni 2012 | 15.49

Faktor Obesitas Pada Orang Dewasa Obesitas atau kegemukan tidak bisa dianggap sebagai suatu masalah sepele. Obesitas erat kaitannya dengan risiko beragam penyakit seperti tekanan darah tinggi, jantung dan diabetes, yang apabila tidak segera ditangani dapat menurunkan kualitas hidup seseorang.

Menurut dr. Samuel Oetoro, SpGK, ahli giizi dari Rumah Sakit MRCCC Siloam Semanggi, Jakarta, obesitas terjadi karena ketidakseimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang keluar. Body Mass Index (BMI) atau Indeks Masa Tubuh telah diakui sebagai metode yang paling praktis dalam menentukan tingkat kelebihan berat badan dan obesitas pada orang dewasa.

Samuel mengatakan, ada 4 (empat) elemen penting yang harus dijalankan seseorang dalam usahanya menurunkan berat badan. Keempat hal itu adalah pengaturan makanan, peningkatan aktivitas, berpikir positif, dan penunjang (obat atau tindakan).

1. Pengaturan makan

Menurut Samuel, dalam pengaturan makan yang harus selalu diingat adalah 3J, yaitu jumlah, jadwal dan jenis. Pada jumlah, orang yang kegemukan, jumlah makannya harus dikurangi (1000 kalori per hari). Untuk jadwal, makan harus 3 kali sehari (pagi, siang, malam).

"Adalah tindakan yang salah, jika seseorang ingin menurunkan berat badan, lantas tidak makan. Makan harus tetap tiga kali sehari," ucapnya.

Sementara untuk jenisnya, hindari makanan yang mengadung gula, karbohidrat sederhana, lemak, santan, dan daging berlemak. Sedangkan yang harus ditingkatkan adalah karbohidrat kompleks, cukup asupan protein (hewani dan nabati), dan makanan tinggi serat seperti buah dan sayur.

"Buah dan sayur tinggi antioksidan, cocok untuk program pelangsingan membakar lemak. Kalau tidak ditinggikan antioksidan, maka lepas radikal bebas berlebihan. Dan itu bisa merusak," katanya.

2. Olahraga

Untuk mendukung keberhasilan program pelangsingan, lakukanlah olahraga secara teratur dan pilihlah jenis latihan dengan intensitas rendah, seperti misanya berjalan (pelan tapi lama). Olahraga idealnya dilakukan minimal selama 30 menit, agar terjadi pembakaran lemak secara maksimal dalam tubuh. Lakukanlah seminggu minimal 3 kali, bahkan kalau bisa sampai 5 kali.

“Kalau sudah terjadi penurunan badan, otomatis lemak hilang dan kulit kendur. Setelah itu barulah mulai latihan beban untuk membentuk otot. Jadi jangan dari awal langsung latihan beban,” katanya.

3. Berpikir positif

Menurut Samuel, penting artinya bagi seseorang mempunyai niat yang kuat, motivasi, dan jangan mudah patah semangat. Orang yang melakukan program penurunan berat badan suatu saat akan mengalami stagnasi atau berhenti atau bobotnya tidak bisa turun lagi. Tetapi dengan selalu berpikir positif dan tetap mengatur diet serta olahraga, niscaya akan berhasil.

4. Penunjang

Program pelangsingan, menurut Samuel, juga bisa menggunakan penunjang keberhasilan. Bentuknya bisa berupa obat, herbal, akupuntur, bahkan tindakan operasi di usus. Tetapi yang perlu dicatat, semua tindakan tersebut wajib dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter agar terhindar dari risiko yang merugikan kesehatan.

"Karena banyak obat-obatan yang menyesatkan. Obat yang bukan untuk obesitas dipakai untuk menurunkan berat badan. Seperti diuretik, obat yang sering bikin kencing dan diare," katanya.

Menurut Samuel, berdasarkan indikasinya terdapat dua jenis obat yang digunakan untuk membantu program penurunan berat badan. Ada jenis obat yang bekerja di sentral atau otak, diserap masuk ke dalam aliran darah dan mempengaruhi otak. Ada juga obat yang bekerja di perifer. "Perifer artinya di pinggir dan bekerja hanya disaluran cerna saja," ujarnya Faktor Obesitas Pada Orang Dewasa.
15.49 | 0 komentar | Read More

Hidup Sehat Terhindar Risiko Penyakit

Hidup Sehat Terhindar Risiko Penyakit Bukan hanya bagi wanita, bagi pria, berat badan berlebih bisa merenggut kepercayaan diri dan memberikan perasaan tidak nyaman, selain tentunya memperbesar risiko penyakit.

Berat badan yang ideal pada dasarnya dicapai dengan cara mengurangi asupan kalori dibanding yang dikeluarkan. Namun, selain itu, ada tip-tip langsing yang bisa Anda coba dari berbagai belahan dunia berikut ini.

1. Thailand

Masakan ala Thailand tergolong dalam makanan yang paling pedas walau makanan lokal di Tanah Air sebenarnya tidak kalah. Capcaisin dalam cabai diketahui akan meningkatkan metabolisme. Namun, keuntungan utama dari makanan pedas adalah membuat kita makan lebih lambat. Dengan demikian, tubuh akan lebih cepat mengirimkan sinyal kenyang ke otak.

2. Inggris

Salah satu strategi yang diambil warga Inggris adalah mengurangi porsi makanan. Karena itu, jika kebetulan Anda berada di restoran cepat saji di negeri tersebut, pelayan tidak akan menanyakan apakah french fries pesanan Anda dalam porsi besar atau kecil.

3. Brasil

Orang-orang Brasil tetap langsing karena mereka menyukai makanan tradisional berupa nasi yang dimasak bersama kacang merah. Penelitian dalam jurnal Obesity Research menemukan, makanan tersebut tidak hanya rendah lemak, tetapi juga tinggi serat.

4. Polandia

Mayoritas orang Polandia hanya menghabiskan 5 persen dari anggaran mereka untuk makan di luar. Selain lebih sehat, makan bersama di rumah juga bermanfaat untuk meningkatkan ikatan antarkeluarga.

5. Jerman

Menurut survei, 75 persen orang Jerman sarapan di rumah setiap hari. Menu sarapan biasanya terdiri dari sereal atau roti serelia utuh. Kebiasaan sarapan bukan hanya membuat kalori yang diasup saat siang lebih sedikit, tetapi juga membantu konsentrasi.

6. Belanda

Jumlah sepeda di Belanda ada 18 juta, melebihi jumlah penduduknya yang hanya 16,5 juta. Namun, tidak seperti penduduk di negara lain yang sesekali bersepeda, 54 persen orang Belanda menjadikan bersepeda sebagai bagian dari rutinitas, misalnya, untuk ke kantor atau belanja. Rata-rata orang Belanda menempuh ruti 541 mil setiap tahunnya.

7. India

Yoga selama ini dianggap sebagai olahraga untuk meredakan stres serta meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan. Padahal, orang yang berlatih yoga biasanya memiliki berat badan lebih rendah dibanding orang yang tidak berolahraga. Yoga juga bermanfaat untuk meningkatkan metabolisme dan kesadaran diri, termasuk perhatian penuh pada apa yang kita makan.

8. Jepang

Meski warganya terkenal akan kesibukannya yang tinggi, tetapi mereka selalu menyisihkan 20-30 menit waktunya untuk tidur siang. Tidur yang cukup diketahui bermanfaat untuk menekan hormon lapar, yakni leptin. Makin kurang jam tidur Anda, makin tinggi level leptin dan ghrelin.

9. Meksiko

Orang Meksiko biasanya makan dalam porsi besar di siang hari, yakni pukul 14.00 sampai pukul 16.00, dan mengurangi porsi makan di malam hari.

10. Perancis

Menurut survei, 92 persen keluarga di Perancis makan bersama dengan keluarga setiap hari. Waktu makan merupakan waktunya berkomunikasi. Karena itu, mereka juga mengisi acara makan bersama itu dengan berbincang-bincang. Strategi ini ternyata akan berpengaruh pada makanan yang diasup. Dengan kata lain, karena lebih banyak ngobrol, mereka makan lebih sedikit Hidup Sehat Terhindar Risiko Penyakit.
15.40 | 0 komentar | Read More

Kolesterol Ganggu kesehatan jantung

Kolesterol Ganggu kesehatan jantung Penelitian terbaru menunjukkan, mengonsumsi segenggam kacang setiap hari dapat membantu menekan rasa lapar, dan bahkan mengikis timbunan lemak di perut. Para peneliti mengklaim ini merupakan temuan pertama yang menunjukkan, konsumsi kacang dapat memengaruhi kadar serotonin, sejenis hormon yang dapat menurunkan nafsu makan serta meningkatkan kebahagiaan dan kesehatan jantung.

Peneliti dari University of Barcelona, Spanyol, menyatakan, untuk memperoleh manfaat dari efek ajaib tersebut, Anda hanya perlu mengonsumsi sekitar 30 gram kacang kenari mentah, kacang almond atau hazelnut setiap hari.

Peneliti berharap, temuan yang dipublikasikan dalam Journal of Proteome Research ini bermanfaat pula bagi pasien penderita sindrom metabolik (mets) yang ditandai dengan timbunan lemak perut, gula darah yang tinggi, serta tekanan darah tinggi (hipertensi).

Perubahan pola makan dengan konsumsi secara teratur kacang-kacangan yang mengandung lemak sehat dan antioksidan diyakini dapat membantu pasien dalam mengatasi masalah kelebihan berat badan, mengurangi risiko mengidap diabetes tipe dua, dan penyakit jantung.

Tim yang dipimpin Cristina Andris-Lacueva bekerja sama dengan Human Nutrition Unit of the Rovira i Virgili University mengatakan, "Peningkatan ekskresi metabolit serotonin terkait untuk pertama kalinya dengan konsumsi kacang."

Selama studi, para ilmuwan melibatkan 22 relawan yang menderita sindrom metabolik. Mereka diberi makanan yang diperkaya kacang selama 12 minggu dan pada kelompok yang lain 20 relawan juga melakukan diet kacang tetapi tidak teratur. Setelah itu, peneliti kemudian melakukan pemeriksa urine pasien.

Hasilnya, relawan yang mengonsumsi 30 gram kacang setiap hari mempunyai kadar serotonin lebih tinggi. Sekitar 90 persen serotonin terletak di dalam usus, sementara sisanya ditemukan dalam sistem saraf pusat yang mengatur suasana hati dan nafsu makan.

Sebuah studi lain di United States Department of Agriculture yang diterbitkan British Journal of Nutrition awal tahun ini juga menemukan bahwa pistachio (jenis kacang) dapat membantu menurunkan berat badan dan mempromosikan kesehatan jantung.

Pemimpin peneliti David Baer mengatakan, "Pistachio memberikan beragam manfaat kesehatan, termasuk di antaranya mengatur berat badan dan kesehatan kardiovaskular." Kolesterol Ganggu kesehatan jantung
15.38 | 0 komentar | Read More

Teknologi Dalam Bidang Kesehatan

Teknologi Dalam Bidang Kesehatan Bagi Anda yang kegemukan dan sedang diet menurunkan berat badan tak ada salahnya mencoba kecanggihan teknologi yang satu ini. Para ahli di Swedia telah menciptakan "piring ajaib" yang dapat berbicara dan mengendalikan kecepatan Anda menyantap makanan. Alat ini diyakini dapat menjadi cara baru untuk memerangi obesitas.

Kecanggihan piring elektronik bernama Mandometer ini terletak pada kemampuannya untuk memantau jumlah makanan yang tersisa di atas piring dan memberitahukan pada penggunannya. "Please eat more slowly," itulah kata-kata yang akan muncul bila Anda makan terlalu cepat.

Alat tersebut kini bahkan telah digunakan oleh NHS di Inggris untuk membantu ratusan pasien yang mengalami obesitas dalam menurunkan berat badan.

Mandometer terbagi dalam dua bagian yakni alat ukur yang ditempatkan di bawah piring dan layar kecil menunjukkan gambar makanan yang secara bertahap menghilang ketika pengguna sedang makan. Ada garis merah pada layar yang menunjukkan kecepatan makan dan garis biru sebagai indikator sehat.

Jika pengguna makan terlalu cepat, garis merah akan menggeser garis biru. Saat garis biru tergeser oleh merah, suara komputer akan muncul mengingatkan agar pengguna makan secara lebih lambat. Layar juga akan memunculkan pesan, "apakah Anda sudah kenyang?" untuk membantu pengguna berpikir dan mengingatkan apakah meraka sudah makan cukup banyak.

Setelah melakukan ujicoba, para ahli merasa yakin bahwa mengajarkan penderita obesitas untuk makan secara perlahan akan membantu mereka menyadari bahwa perutnya sudah kenyang.

Professor Julian Hamilton-Shield dari Bristol University mengatakan remaja dan anak obesitas yang menggunakan Mandometer dapat mengurangi porsi makan mereka antara 12 hingga  15 persen setelah menjalani 12 bulan percobaan.

Enam bulan setelah berhenti menggunakan alat ini, mereka juga masih makan dengan porsi sedikit dan terus mengalami penurunan berat badan Teknologi Dalam Bidang Kesehatan.     
15.35 | 0 komentar | Read More

Ingin Langsing Sehat Tanpa Diet

Ingin Langsing Sehat Tanpa Diet Meskipun ada banyak mode diet yang dapat membantu menurunkan berat badan, tetapi beberapa di antaranya dianggap kurang efektif karena justru membuat Anda merasa kelaparan dan kurang asupan makanan.

Menjalankan program pelangsingan tidak berarti bahwa Anda harus mengurangi asupan makanan atau bahkan puasa makan. Jika Anda ingin langsing dengan cara yang sehat dan tidak menyakitkan, cobalah strategi berikut:

1. Lebih banyak mengunyah

Studi menunjukkan bahwa semakin lama waktu yang Anda habiskan untuk mengunyah, maka semakin sedikit jumlah kalori yang Anda konsumsi. Mengunyah lebih lama mencegah seseorang untuk makan berlebihan dengan memberikan otak lebih banyak waktu untuk menerima sinyal dari perut yang penuh. Hal ini tidak hanya bagus untuk mencerna, tetapi juga membantu dalam membatasi ukuran porsi Anda. Cobalah mengunyah makanan Anda 35 sampai 50 kali di mulut.

2. Jangan lewatkan sarapan

Sepadat apa pun aktivitas atau pekerjaan Anda, sebaiknya sempatkan waktu untuk sarapan pagi. Ingat, tubuh Anda bukanlah otak. Tubuh perlu untuk mengisi bahan bakar beberapa kali setiap harinya. Apabila Anda melewatkan sarapan, Anda akan merasa begitu lapar sehingga saat makan siang tiba Anda cenderung makan berlebihan atau mungkin memilih jenis makanan yang tidak sehat. Melewatkan waktu sarapan dapat memperlambat proses metabolisme dalam tubuh.

3. Berkonsentrasi pada makanan

Berapa kali Anda ditegur oleh orang tua untuk tidak berbicara, membaca atau menonton TV saat makan? Teguran ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, ketika Anda makan sambil bicara atau menonton televisi, otak Anda tidak akan fokus pada jumlah makanan yang Anda konsumsi dan Anda lebih cenderung untuk mengonsumsi lebih banyak makanan.

4. Jangan masak terlalu lama

Memasak makanan terlalu lama akan membunuh atau mengurangi jumlah nutrisi. Dan ketika Anda tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, Anda tidak akan merasa puas dan mulai mencari cemilan yang tidak sehat. Untuk mengatasi hal ini, cobalah makan lebih banyak makanan mentah seperti misalnya salad, dan hindari penggunaan microwave.

5. Konsumsi buah sebelum makan

Dianjurkan untuk makan buah setidaknya 30 menit sebelum makan berat. Dengan cara ini, buah akan dicerna dengan cepat. Makan buah ketika perut kosong akan membantu detoksifikasi dan memasok energi lebih banyak untuk menurunkan berat badan.

6. Sedikit makan, tapi sering

Idealnya, Anda harus makan 5-6 kali per hari. Makan lebih sering baik untuk menjaga metabolisme tetap bekerja pada tingkat yang lebih tinggi terus menerus sepanjang hari. Tapi, jangan menggunakan aturan ini sebagai alasan untuk makan berlebihan.

7. Stop makan setelah jam 8 malam

Berhenti makan setelah lewat jam 8 malam adalah cara terbaik untuk mencegah kebiasaan ngemil di tengah malam. Jika Anda merasa sulit untuk menerapkannya, cobalah untuk menenggak secangkir teh atau sikat gigi Anda setelah makan malam, dan alihkan pikiran Anda dari dari makan Ingin Langsing Sehat Tanpa Diet.
15.30 | 0 komentar | Read More